- Iming-Iming Restorative Justice, Oknum Polisi Polrestro Jakarta Utara Diduga Lakukan Pemerasan
- Keluhan Pedagang Pasar Anyar, Harga Cabai Naik Tinggi menjelang Hari Raya Idul Fitri
- Telur dan Daging Ayam, kedua komoditas ini berpotensi mengalami kenaikan harga akibat peningkatan konsumsi selama bulan puasa dan persiapan Idulfitri.
- Kejari Kabupaten Tangerang Tetapkan Dua Tersangka Korupsi APBDes Rp 1,2 Miliar
- Lepas sambut Kapolsek Neglasari kota Tangerang
- Di 2025 potongan tarif listrik 50% bagi pelanggan PLN daya 2.200 VA ke bawah
- Dede Maulana Faisal Ditetapkan Sebagai Bacalon Tunggal Ketua KNPI Kota Tangerang
- Begal di perimeter utara Bandara Soekarno-Hatta terekam cctv
- Kronologi Sejumlah Delegasi Walk Out saat Prabowo Pidato di KTT D-8
- Airlangga akui kenaikan PPN jadi 12%
Keluhan Pedagang Pasar Anyar, Harga Cabai Naik Tinggi menjelang Hari Raya Idul Fitri

Kanalniaga.com – Tangerang. Pedagang di Pasar Anyar, Tangerang. mengeluhkan kenaikan harga cabai yang terjadi
beberapa waktu belakangan. Cabai rawit merah bahkan menembus harga Rp 140.000
per kilogram. Bontot (37), pedagang Cabai Pasar Anyar menilai, meski harga
bahan pangan melonjak, belum ada aksi dari pemerintah untuk menstabilkan harga.
Pemerintah malah sibuk dengan urusan Revisi UUD TNI. Harga Bawang Merah dan
Sayuran di Pasar Anyar Ikut Melonjak Padahal, lonjakan harga pangan itu membuat
pendapatannya berkurang bahkan pasar menjadi makin sepi.
Baca Lainnya :
- Telur dan Daging Ayam, kedua komoditas ini berpotensi mengalami kenaikan harga akibat peningkatan konsumsi selama bulan puasa dan persiapan Idulfitri.0
- Keselamatan Lalulintas, Polres Metro Tangerang Kota Imbau Masyarakat Tidak Takbir Keliling Malam Idulfitri0
"Kadang-kadang kalau lagi kayak begitu
ya, (pemerintah) enggak pentingin rakyat kecil. Mana? rakyat kecil enggak
diurusin," kata Bang Bontot yang sudah berjualan cabai sejak 20 tahun lalu
saat ditemui di Pasar Anyar, Tangerang. Sabtu (15/03/2025). Selama 20 tahun
berdagang, Bang Bontot mengaku tak pernah ada pejabat yang meninjau harga di
pasar. Oleh karenanya, dia berharap Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso
bisa memperhatikan pedagang kecil di pasar.
"Harapannya ya lebih diperhatikan lagi
rakyat kecilnya. Supaya enggak susah buat mencari makan sehari-hari," Ujar
Bontot.
Harga cabai melambung
“Dikhawatir kan harga cabai melambung
tinggi menjelang Idul Fitri karena rentan nya harga cabai yang mudah
Fluktuatif, seperti di awal Ramdhan kemarin harga cabai mencapai Rp 140.000 per
kilogram, hal ini jangan sampai terjadi”,
keluh saudara bontot.
Salah satu komoditas yang naik harganya
hingga membuat pedagang pusing ialah cabai. Cabai rawit merah sebelumnya di
kisaran Rp 60.000-Rp 80.000, kini menjadi Rp 140.000 per kilogram. "Naik
sudah dari awal Ramadhan. Terus naik sampai sekarang. Tetapi enggak tahu kalau
sekarang mau Hari raya Idul Fitri," ujar Bontot. Selain itu, bawang merah
dan sayur mayur di Pasar Anyar ikut naik sebagaimana terjadi pada cabai rawit
merah. “Bawang merah kemarin itu modal Rp 20.000, sekarang harga belinya Rp
25.000. Sekarang saya jual Rp 35.000,” ungkap Bontot. Menurut dia, harga bawang
merah sempat turun menjadi Rp 28.000 per kilogram. Sementara itu, harga tomat
merangkak naik setiap harinya, dari Rp 8.000 menjadi Rp 15.000 per kilogram.
Diikuti dengan kol dari harga Rp 4.000 menjadi Rp 8.000 per kilogram.“Buncis
sekarang dijual Rp 28.000 sekilo. Dari sebelumnya paling mahal Rp 12.000. Terus
naik lagi jadi Rp 36.000 per kilogram,” imbuh dia.
Pembeli kurangi jumlah pembelian
Kenaikan harga bahan pangan pun banyak
dikeluhkan pembeli. Pasalnya, pelanggannya kebanyakan pemilik warung makan.
"Kalau misalkan harganya mahal, ada pembelinya, enggak apa-apa. Bisa
mutar. Tetapi, kalau pasaran sepi, yang belanjanya enggak ada, barang bertahan
tetapi kualitas sudah enggak bagus," jelas dia. Alhasil, para pembeli
cenderung mengurangi jumlah belanjaannya. Bila sebelumnya mereka membeli cabai
setengah kilogram, kini hanya membeli seperempat kilogram. "Iya (pembelian
berkurang), biasa beli Rp 20.000 sekarang Rp 10.000. Biasa beli setengah
kilogram, sekarang beli seperempat kilogram," tutur Bontot
Terkadang, pedagang juga menyiasati
tingginya harga dengan mencampur cabai rawit merah dan cabai rawit putih.
"Ada yang dioplos sama cabai putih, lebih murah. Kalau cabai rawit merah
Rp 120.000-Rp 140.000 kalau dioplos sama yang putih Rp 100.000," ujar dia.
Pembeli tetap menawar Ditemui secara terpisah, pedagang lain bernama Murjaya (55) berujar bahwa banyak pembeli yang bersikukuh menawar cabai, meski harganya tengah melambung. Pembeli yang kebanyakan kaum ibu-ibu ini menawar harga tanpa memikirkan modal yang harus dikeluarkannya. "Banyak pembeli menawar tinggi. Kadang saya kaget, enggak mau kalau nawar di bawah modal,” sebut Murjaya. Meski begitu, Murjaya mengaku tetap sabar menghadapi pembeli. Ia hanya bisa memberikan penjelasan bahwa harga cabai sedang melonjak, sehingga bahan pangan itu tak bisa ditawar dengan harga lebih murah. “Pedagang enggak boleh marah, paling bisa bilang, 'aduh, enggak dapet, Bu’,” jelas dia.