- Di 2025 potongan tarif listrik 50% bagi pelanggan PLN daya 2.200 VA ke bawah
- Dede Maulana Faisal Ditetapkan Sebagai Bacalon Tunggal Ketua KNPI Kota Tangerang
- Begal di perimeter utara Bandara Soekarno-Hatta terekam cctv
- Kronologi Sejumlah Delegasi Walk Out saat Prabowo Pidato di KTT D-8
- Airlangga akui kenaikan PPN jadi 12%
- 7 Ucapan Selamat Hari Ibu untuk Mertua, Berkesan dan Penuh Hormat
- DPC Hiswana Migas Tangerang Raya Dan Pertamina Patra Niaga Lakukan Koordinasi Persiapan Nataru Bersama Disperindag Kabupaten Tangerang
- Cara Membedakan Oli Asli dan Oli Palsu
- Kembali Dibuka Dinsos Kota Tangerang, Siapkan Program Bansos Untuk Mahasiswa
- Antisipasi November Rain, Sekda : Budayakan PHBS
Bikin Macet, Poyek Peningkatan Jalan Di Kota Bumi Dikeluhkan Warga
Keterangan Gambar : Poto Istimewa
kanalniaga.com, KABUPATEN TANGERANG -- Proyek peningkatan Jalan Raya Kota Bumi -- Gelam Jaya dikeluhkan warga. Pasalnya, sejak dimulainya pengerjaan jalan tersebut mengakibatkan kemacetan saat jam berangkat kerja (Pagi) dan pulang kerja (Sore).
Ironisnya, tak satupun petugas baik dari Dishub Kabupaten Tangerang maupun petugas Kepolisian setempat membantu arus lalu lintas di lokasi proyek tersebut, terkesan ada pembiaran saat terjadi kemacetan.
Baca Lainnya :
- Perda RPJPD 2025-2045 Disahkan DPRD Kota Tangerang0
- Zona KKOP, Tower BTS Kedaung Baru. Disegel Diduga Belum Miliki PBG Sehingga Satpol PP Kota Tangerang0
- Tidak Ada Sosok Ayah di Kaleng Biskuit Khong Guan, Ini Alasannya 0
- Ketua DPRD Hadiri Musrenbang RPJPD Kota Tangerang, Ini Yang Dikatakannya0
- Hartono Bersaudara, Jadi Pemilik Klub Bola Terkaya di Italia0
Untuk diketahui, bahwa Proyek peningkatan jalan Kuta Bumi - Gelam Jaya milik Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPU) itu dikerjakan oleh CV Adi Surya Contractor dengan total anggaran hampir 1,9 Milyar 90 hari kalender.
Salah seorang warga Kotabumi Johan yang sehari-harinya melintasi jalan itu untuk berangkat kerja mengatakan, proyek peningkatan jalan di Jalan Raya Kutabumi tepatnya di depan Pospol Kutabumi, membuat kemacetan panjang, bagi pengguna jalan baik roda 2 maupun 4.
"Lucunya yang mengatur arus lalu lintas di pengerjaan proyek tersebut adalah bukan dari pihak kepolisian atau Dishub, melainkan orang sipil sambil membawa ember dan meminta sumbangan seikhlasnya kepada pengguna jalan," ujarnya.
Ia juga heran kenapa bukan aparat baik Dishub atau polisi yang mengatur lalu lintas, di tempat penggalian di tengah jalan tersebut. Padahal, lanjut dia, proyek tersebut ada didepan Pospol Kuta Bumi.
"Saya berharap Instansi terkait segera menurunkan aparat dishub atau polisi untuk mengatur di jam sibuk baik pagi atau sore," harapnya.
Hal serupa juga terjadi di Jalan Raya Cadas Kukun, tepatnya di Desa Gerudug sebelum Teluk Jakarta jika dari arah Cadas arah Kukun. Pembangunan peningkatan jalan tersebut juga menyebabkan kemacetan saat jam kerja dan pulang kerja, tanpa bantuan petugas untuk mengatur lalin.
Masyarakat berharap, agar setiap pembangunan yang bersinggungan dengan kepentingan umum agar di koordinasikan dengan pihak terkait. Agar proyek berjalan lancar tanpa mengganggu akses masyarakat saat beraktifitas.
"Sebagai pengguna jalan yang setiap hari melintasi jalan raya Cadas-Kukun terus terang saya merasa terganggu, coba kalau proyek itu dibantu aparat Dishub atau Polisi saat jam kerja dan pulang kerja, yakin jalan juga agak lancar nggak macet-macet amat," tukas Srn singkat.
Sementara Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu saat dikonfirmasi wartawan, via WhatsApp Kamis (1/8) terkait hal tersebut mengaku belum ada koordinasi pihak pimpro kepada aparat terkait.
"Belum ada koordinasi, nanti coba saya colek Kanitlantas ya," jawab AKP Ucu singkat.(Jhn)