- Di 2025 potongan tarif listrik 50% bagi pelanggan PLN daya 2.200 VA ke bawah
- Dede Maulana Faisal Ditetapkan Sebagai Bacalon Tunggal Ketua KNPI Kota Tangerang
- Begal di perimeter utara Bandara Soekarno-Hatta terekam cctv
- Kronologi Sejumlah Delegasi Walk Out saat Prabowo Pidato di KTT D-8
- Airlangga akui kenaikan PPN jadi 12%
- 7 Ucapan Selamat Hari Ibu untuk Mertua, Berkesan dan Penuh Hormat
- DPC Hiswana Migas Tangerang Raya Dan Pertamina Patra Niaga Lakukan Koordinasi Persiapan Nataru Bersama Disperindag Kabupaten Tangerang
- Cara Membedakan Oli Asli dan Oli Palsu
- Kembali Dibuka Dinsos Kota Tangerang, Siapkan Program Bansos Untuk Mahasiswa
- Antisipasi November Rain, Sekda : Budayakan PHBS
Warga Mekarsari Kota Tangerang Ancam Demo Besar-Besaran, Dugaan Imbas Polusi PT Bintang Kanguru
Keterangan Gambar : Warga Mekarsari keluhkan dugaan polisi bau dari PT Bintang Kanguru
MEGAPOLITANPOS.COM, Kota Tangerang-Warga RW 05 Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang ancam akan melakukan aksi besar-besaran kepada PT Bintang Kanguru, Jum'at (23/2) Kemarin.
Pasalnya, warga yang merasa dirugikan imbas dari pengolahan perusahaan yang bergerak di bidang textile itu terjangkit sesak napas dan bau tak sedap.
Salah satu masyarakat yang tinggal di dekat PT Bintang Kanguru itu, Meh Wa mengaku dirugikan atas hal ini, menurutnya hampir setiap hari PT tersebut mengeluarkan polusi udara, bahkan debu berwarna hitam bertebaran sampai halaman rumahnya,
Baca Lainnya :
- Ketua DPRD Kota Tangerang Apresiasi KinerjabPJ Walikota 0
- Zulfikar Bantah Pelanggaran Kampanye, Minta Bawaslu Kabupaten Tangerang Bekerja Profesional0
- Clean The City Banten 2 Lakukan Bersih-Bersih di Situ Cipondoh0
- DCKTR Bangun Posko Terpadu Bencana di Kecamatan Pamulang0
- DPRD Kota Tangerang mendukung Terselenggaranya Festival Budaya 0
"Kalo baunya sudah lama hampir setahun. Saya dan warga sini risih baunya nyengat hampir ke otak, sesak napas juga, yang diduga kuat sumbernya adalah dari Perusahaan tersebut," Jeritnya.
Kendati demikian masih kata Meh Wa, bau menyengat pun tak kenal waktu berdatangan,
"Kadang jam 3 pagi saya suka keluar dagang kue pas keluar baunya nyengat banget sampai mual pengen muntah rasanya, " Ujarnya, Jum'at (23/2) kemarin
Ia berharap APH dan pemangku lingkungan segera menindak tegas upaya PT Bintang Kanguru yang terkesan rugikan warga,
"Saya berharap pihak berwajib segera tindak tegas karena bukan cuma warga disekitar sini saja yang terdampak, melainkan warga lainnya juga," harapnya.
Untuk diketahui, pemicu bau menyengat bukan hanya di wilayah sekitar saja, melainkan hampir beradius 500 meterpun mencium bau tersebut, Hal itu dipaparkan Ketua RT 05 Aryanto,
"Bukan cuma wilayah sekitar aja, tapi wilayah yang lain juga mencium aroma itu kaya warga Neglasari itu kan radius jaraknya 300 sampai 500 meter dan tergantung arah anginnya kemana, " Ungkapnya
Lebih lanjut RT 05 mengecam akan demonstrasi besar-besaran dan mengerahkan seluruh elemen masyarakat di wilayahnya yang terdampak,
"Dalam waktu dekat ini bila tidak ada menyelesaikan dan itikad baik dari selaku menejemen PT Bintang Kanguru, kita kerahkan seluruh warga Mekarsari akan demo besar-besaran, " Tegasnya
Pembakaran yang digunakan PT Bintang Kanguru menggunakan RCO. Minyak bakar RCO adalah hasil penyulingan karet atau ban bekas kendaraan bermotor yang disuling.
Selain itu, bahan bakar RCO juga memiliki dampak yang merugikan masyarakat apabila pelaksanaannya tanpa diikuti dengan proses pengolahan limbah secara baik.
Sementara Nelson Nalle, SH., MH dari YNN Law Firm mengaatakan warga sudah pernah beberapa kali melalui kuasa hukumnya menyurati pabrik.
"Akan tetapi tidak pernah direspon sama sekali malah terkesan menantang warga untuk berproses secara hukum," ujarnya.
Nelson juga mengatakan menjadi hal yang sangat mengherankan adalah dari sekian banyak surat yang sudah ditembuskan ke semua lembaga terkait, tidak ada satu pun yang merespon surat-surat tersebut.
"Seakan akan tidak punya kepedulian sama sekali padahal yang menjadi korban di sini kebanyakan lansia dan bayi, miris benar pemerintahan kota Tangerang ini," ucapnya.
Sebagai catatan pada bulan September 2023, saat dikonfirmasi wartawan terkait permasalahan tersebut kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Kabid PPKLH Kota Tangerang Deny Kuncoro mengatakan akan menyurati DLH Provinsi Banten, tapi sampai berita ini diturunkan belum ada penjelasan resmi terkait hal tersebut.
Sejak berita ini tayang, belum ada konfirmasi dari pihak terkait mengenai dampak yang rugikan masyarakat itu.Sum